Scroll untuk baca artikel
Lampung

Pemprov Lampung Dukung Penulisan Mushaf Lampung – Sang Bumi Ruwa Jurai

59
×

Pemprov Lampung Dukung Penulisan Mushaf Lampung – Sang Bumi Ruwa Jurai

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung, Tipikor.news – Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan dukungan penuh terhadap Perkumpulan Kaligrafer Lampung Indonesia (Perkazi) dalam merealisasikan penulisan Mushaf Al-Qur’an bernuansa budaya Lampung bertajuk Mushaf Lampung – Sang Bumi Ruwa Jurai.

Dukungan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, saat menerima silaturahmi Perkazi bersama Plt. Kanwil Kemenag dan UIN Raden Intan Lampung di Ruang Kerja Sekdaprov, Kamis (02/10/2025).

Sekdaprov menegaskan bahwa Pemprov akan memberikan dukungan menyeluruh agar karya monumental ini dapat terlaksana.

“Kami bangga dengan desain yang diajukan. Kami juga mengajak para budayawan untuk menjadi penuntun agar mushaf ini benar-benar merepresentasikan identitas Lampung,” ujarnya.

Representasi Budaya dalam Mushaf Lampung Program penulisan Mushaf Lampung akan melibatkan seluruh kaligrafer dari berbagai daerah di Lampung. Setiap dua juz mushaf akan merepresentasikan kebudayaan khas dari masing-masing kabupaten/kota.

Dengan demikian, keseluruhan mushaf akan memadukan nilai Islam dengan ragam budaya Lampung yang kaya dan unik.

Iluminasi mushaf akan dihiasi motif-motif khas Lampung, seperti: Siger, Pucuk Rebung, Perahu, Pohon Hayat, dan Tapis Tradisional.

Motif-motif tersebut mencerminkan filosofi Sang Bumi Ruwa Jurai, simbol persatuan antara adat Pepadun dan Saibatin.

Selain melestarikan seni kaligrafi Islam bernuansa lokal, program ini bertujuan untuk Membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat, Meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap kalam ilahi, Memperkuat jati diri Lampung sebagai daerah religius dan berbudaya, dan Menjadi rujukan pendidikan di masjid, sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi.

Ketua Perkazi Lampung, Zuhdan Naufali, menegaskan bahwa mushaf ini bukan hanya pedoman hidup, tetapi juga syiar Islam yang berpadu dengan budaya lokal.

“Ini warisan yang luar biasa, sekaligus penghargaan untuk melestarikan budaya Lampung. Yang kita lakukan ini untuk membangun peradaban Islam yang berakar pada budaya daerah,” ujarnya.

Tokoh budayawan Lampung, Anshori Djausal, menambahkan bahwa Mushaf Lampung akan memperkuat identitas daerah sekaligus membuka peluang wisata religi baru.

“Jika Menara Siger menjadi ikon kebanggaan Lampung, maka Mushaf Lampung bisa menjadi ikon spiritual sekaligus destinasi wisata religi yang menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” katanya.

Islam telah menjadi bagian integral masyarakat Lampung sejak abad ke-15. Mushaf tertua dari abad ke-18 masih tersimpan di Museum Lampung.

Karena itu, penulisan Mushaf Lampung saat ini dipandang sebagai kelanjutan tradisi panjang masyarakat Lampung dalam menjaga Al-Qur’an sekaligus memperkaya khazanah budaya Islam Nusantara.

Hasil penulisan Mushaf Lampung direncanakan akan menjadi koleksi berharga Museum Lampung, sekaligus dicetak massal dalam berbagai varian, termasuk Versi standar, Versi terjemahan bahasa Lampung dan Versi digital. Dengan demikian, mushaf ini dapat diakses lebih luas oleh masyarakat.

Turut mendampingi kunjungan Perkazi antara lain Tokoh budayawan Lampung Anshori Djausal, Prof. Arsyad Sobby K, Plt. Kanwil Kemenag Lampung Erwinto, Zuhdan Naufali, A. Mukhozin, A. Moeloek dan Karo Kesra Pemprov Lampung, Yuri Agustina Primasari. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *