Tulang Bawang, Tipikor.news – Jaringan Pemerhati Pendidikan Lampung (JPPL) mengungkap adanya dugaan penyimpangan dalam penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahu 2024 di sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Temuan ini menunjukkan adanya perbedaan mencolok antara jumlah murid yang terdaftar dan jumlah siswa penerima dana BOS, yang mengindikasikan adanya siswa fiktif.
Temuan Penting JPPL
Ketua JPPL, Dodi Gusdar Lingga, menjelaskan bahwa hasil investigasi timnya menemukan sekitar 211 siswa yang diduga fiktif di beberapa SMK. Berikut adalah beberapa contoh sekolah dengan perbedaan mencolok:
* SMKN 1 Gedung Aji:
Jumlah murid terdaftar: 269
Jumlah siswa penerima dana BOS: 321
* SMKN 1 Menggala:
Jumlah murid terdaftar: 470
Jumlah siswa penerima dana BOS: 519
* SMKN 1 RAWAPITU:
Jumlah murid terdaftar: 177
Jumlah siswa penerima dana BOS: 209
* SMKS Esa Kencana Gedung Aji:
Jumlah murid terdaftar: 178
Jumlah siswa penerima dana BOS: 195*
Tiktok: JPPL Ungkap Ratusan Siswa Fiktif Disejumlah SMK Tuba
SMK HADI:
Jumlah murid terdaftar: 101
Jumlah siswa penerima dana BOS: 134
* SMK Miftahul Huda:
Jumlah murid terdaftar: 22
Jumlah siswa penerima dana BOS: 34
* SMK Sunan Drajat Tulang Bawang:
Jumlah murid terdaftar: 4
Jumlah siswa penerima dana BOS: 20
Potensi Kerugian Negara
Dugaan adanya mark up jumlah siswa penerima Program BOS di Kabupaten Tulang Bawang untuk tahun 2024 ini ditaksir dapat merugikan negara hingga paling sedikit Rp 356.590.000 per tahun.
Ini adalah jumlah yang signifikan dan menuntut perhatian segera dari pihak berwenang untuk menyelidiki dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.
Dana BOS seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Oleh karena itu, pengawasan yang lebih ketat dan sistem pelaporan yang lebih transparan diperlukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan di masa mendatang.
Bagaimana tanggapan sejumlah Kepala SMK di Tulang Bawang atas pemberitaan ini, selengkapnya dapat dibaca edisi mendatang. (Tim)