Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Disdikbud Lampung Gelar Uji Kompetensi Guru untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

93
×

Disdikbud Lampung Gelar Uji Kompetensi Guru untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung, Tipikor.news – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung akan melaksanakan uji kompetensi bagi para guru sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas.

Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang menyusun instrumen asesmen yang akan digunakan dalam pelaksanaan tes tersebut.

“Insyaallah nanti pakai sistem CAT dengan 15 mata pelajaran serta 2 uji kompetensi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” ujar Thomas Amirico, Senin (29/9/2025).

Disdikbud juga tengah menyiapkan laboratorium uji kompetensi yang akan mulai diuji coba bulan depan di Bandar Lampung. Setelah itu, pelaksanaan akan diperluas ke kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Lampung.

“Dengan tes kompetensi guru ini, kami ingin memetakan mana saja guru yang sudah memiliki kompetensi dan mana yang belum,” jelas Thomas.

Bagi guru yang belum memenuhi standar, Disdikbud akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, Training of Trainers (ToT), dan program pengembangan lainnya.

“Jadi kami mau cek mana guru yang memenuhi kualifikasi dan tidak. Kalau tidak sesuai standar akan diberi waktu untuk meningkatkan kompetensinya,” tambah Thomas.

Guru yang sudah mengikuti pelatihan nantinya juga akan diminta melakukan pengimbasan kepada rekan-rekan guru lain di sekolah masing-masing.

Disdikbud mendorong agar program ToT tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi dasar, tetapi juga pada literasi dan pembelajaran interaktif. Hal ini bertujuan agar guru lebih adaptif dalam mengajar dan tidak terpaku pada metode konvensional.

“Pembelajaran harus adaptif dengan perkembangan zaman. Dunia sudah berubah, jadi guru juga harus menyesuaikan diri,” tegas Thomas.

Uji kompetensi ini menyasar seluruh guru di Provinsi Lampung. Tujuannya agar setiap guru mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya.

Dengan demikian, kualitas pembelajaran di sekolah diharapkan semakin meningkat.
“Kalau gurunya berkompetensi, insyaallah pembelajarannya berkualitas,” tutup Thomas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *