Scroll untuk baca artikel
Korupsi

Anggaran PLID Kota Metro Rp 6,4 Miliar Mangkrak di Dunia Maya, Rakyat Gigit Jari

209
×

Anggaran PLID Kota Metro Rp 6,4 Miliar Mangkrak di Dunia Maya, Rakyat Gigit Jari

Sebarkan artikel ini

Kota Metro, Tipikor.news – Janji manis transparansi informasi di Kota Metro berubah menjadi pahitnya kekecewaan. Anggaran fantastis senilai Rp 6,4 miliar yang digelontorkan untuk perbaikan sistem portal Pengelolaan Layanan Informasi dan Dokumentasi (PLID) justru menjadi bumerang bagi citra pemerintah daerah.

Alih-alih mempermudah akses informasi, portal plid.metrokota.go.id kini menjadi monumen ketidakjelasan dan pemborosan anggaran.

Ketua Pemerhati Anggaran Lampung, Junaidi, dengan nada geram menyatakan, “Ini adalah penghinaan bagi akal sehat masyarakat Kota Metro. Di tengah himpitan ekonomi, uang rakyat dihambur-hamburkan untuk proyek ‘siluman’ yang tidak jelas juntrungannya!”

Ironisnya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Metro memilih untuk membungkam diri dan enggan memberikan penjelasan detail terkait penggunaan anggaran tersebut. Sikap ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik korupsi dan kolusi di balik proyek PLID ini.

“Ke mana larinya uang Rp 6,4 miliar itu? Apa saja yang dikerjakan? Mengapa anggarannya bisa membengkak seperti balon? Semua ini harus diusut tuntas dan diungkap secara transparan,” tegas Junaidi.

Berdasarkan dokumen Laporan Kinerja Dinas Kominfo Kota Metro Triwulan I dan triwulan II Tahun 2025 yang ditandatangani langsung oleh Sri Amanto selaku Kepala Dinas Kominfo Kota Metro, perbaikan portal PLID mencakup penyederhanaan alur unggah informasi dan peningkatan sistem monitoring keterbukaan informasi publik. Namun, penjelasan ini dinilai sebagai “lip service” belaka dan tidak menjawab substansi permasalahan.

“Jangan hanya memberikan laporan ‘asal bapak senang’ yang penuh dengan jargon-jargon kosong. Rakyat ingin melihat bukti nyata bahwa anggaran ini benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan informasi publik, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu,” tandas Junaidi.

Masyarakat Kota Metro kini menuntut pertanggungjawaban dari para pihak yang terlibat dalam proyek PLID ini. Aparat penegak hukum harus bertindak cepat dan tegas untuk membongkar dugaan skandal anggaran ini hingga ke akar-akarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Metro, Sri Amanto, masih enggan memberikan komentar terkait rincian realisasi penggunaan anggaran perbaikan sistem portal PLID sebesar Rp 6.422.371.739.

Berikut hasil rekaman Tipikor News saat wawancara Kepala Dinas Kominfo Kota Metro Sri Amanto, Senin (17/11/2025) di ruang kerjanya.

Lihat Video: Anggaran PLID Kota Metro Rp 6,4 Miliar Mangkrak di Dunia Maya, Rakyat Gigit Jari 

Pihak Tipikor News akan terus menggali informasi lebih dalam untuk mengungkap kebenaran di balik proyek PLID yang penuh misteri ini. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *